@Judislot888bet
Tidak menutup kemungkinan juga bahwa anggapan Gen Z punya mental yang lebih lemah adalah karena tingkat kesadaran mereka yang lebih tinggi terhadap kesehatan mental. Mereka lebih sadar dan menerima masalah kesehatan mental secara umum. Ini mengarah pada diskusi yang lebih terbuka tentang masalah psikologis dan bagaimana mengelola stres. Apa alasan Gen Z lebih terbuka tentang kesehatan mental mereka? Ada kemungkinan beberapa alasan. Generasi sebelumnya mungkin telah membuka jalan bagi keterbukaan Gen Z melalui peningkatan kesadaran akan kesehatan mental dan kampanye publik untuk mengurangi stigma. Ketika orang-orang di internet berbicara tentang perjuangan mereka melawan masalah kesehatan mental, ini juga memudahkan orang lain di seluruh dunia untuk membicarakan perjuangan mereka. Generasi muda tidak lagi menggunakan istilah "googling", yang merujuk pada aktivitas berselancar di internet menggunakan browser Google. Studi menunjukkan bahwa generasi muda, terutama Gen Z, tidak lagi menggunakan mesin pencarian Google untuk mencari informasi di internet. Istilah "Gen Z" mengacu pada generasi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, yang merupakan generasi pertama yang menggunakan internet sepanjang hidupnya. Seorang analis internet dari Bernstein Research, Mark Shmulik, menyatakan bahwa Generasi Z mulai beralih ke platform yang berbeda. Ini terlihat dari fakta bahwa kata Google semakin jarang digunakan sebagai kata kerja, yang menunjukkan bahwa cara mereka menggunakan internet telah berubah. Angka tersebut lebih besar dari sekitar 35% generasi milenial, 20% Gen X, dan kurang dari 10% Boomer. Selain itu, Gen Z semakin bergantung pada media sosial sebagai mesin pencari utama seiring bertambahnya usia mereka. Generasi Z juga tumbuh di Internet yang relatif matang. Sudah menjadi sifat alami bagi para pengguna ini untuk langsung mengakses sumbernya," ujar Shmulik. Data dari GWI Core menunjukkan bahwa pada tahun 2016, sekitar 40% Gen Z mengatakan bahwa mereka menggunakan media sosial sebagai mesin pencari utama untuk merek, barang, dan layanan, dan pada tahun 2023, hampir 52% akan mengatakan hal yang sama. Sementara media sosial seperti Instagram dan TikTok memungkinkan platform e-commerce dan iklan yang disesuaikan untuk menarik minat remaja, Bahkan pada tahun 2023, pendapatan iklan anak di bawah umur di AS akan mencapai US$11 miliar.